Friday, October 25, 2013

6 Teknik Ruqyah Mandiri

[1] RUQYAH RUMAH; 

Tehnik ruqyah ini bisa juga diaplikasikan untuk Ruqyah Kantor, Ruqyah Gudang, Perusahaan, Ruqyah Penyakit Menahun, Ruqyah Mandul, Ruqyah Eksim, Ruqyah Maagh, Ruqyah Insomnia, Ruqyah Stroke, Ruqyah Kangker Darah, dan berbagai bentuk penyakit yang tidak dimengerti secara Ilmiah. 
Tutorial berikut telah dibuktikan ratusan Hamba Allah di dunia yang keluarganya diganggu sihir, insya Allah akan menetralisir sihir baik itu di badan atau di rumah kita secara menyeluruh, caranya sebagai berikut:

Ambil 1 Galon Air putih (atau sekitar 20 liter air) lalu bacakan; Alfatihah, Ayat Kursi, Al Ikhlas, Al Falaq, An Nas, Al A'raaf 117 - 122, Yunus 81-82, Thaha 68-70, bacakan masing-masing 11 kali dan tiupkan. Misal baca Al Fatihah hingga selesai lalu tiupkan, lakukan hingga 11 kali kemudian lanjutkan dengan Al Ikhlas.. dan seterusnya.
Setelah itu cipratkan atau semprotkan keseluruh lantai dan sudut rumah, sebagiannya minum dan dimandikan. Lakukan selama 11 hari. Cukup bacakan "masing-masing" 11 kali dihari pertama saja. Jika ingin mengulangnya setiap hari atau ingin menambahkan lebih dari 11 kali juga boleh. Bahkan lebih baik, insya Allah.
>>> Teknis Ruqyah:
Di hari pertama hingga hari ke-3;
Ambil 1 liter air dan campur dengan air lain lalu cipratkan keseluruh lantai rumah, sudut-sudut rumah, jendela, pintu, langit-langit, dapur dan atap rumah. Baiknya lakukan setelah shalat isya di malam hari. Lakukan hingga ada tanda-tanda bahwa jin atau sihir di rumah atau tempat itu telah sirna, tandanya akan ditemukan hewan yang mati seperti; ular, tikus, kalajengking, kepiting, ada bulu-bulu hewan di pagi harinya. Atau ada bau hangus terbakar beberapa menit setelah dicipratkan. Jika melihat tanda diatas maka hentikan untuk ruqyah rumahnya dan lanjutkan untuk meruqyah diri. 
Hari ke-4 hingga hari ke 12, gunakan semua air untuk ruqyah mandiri saja.
Untuk "Ruqyah Mandiri" teknisnya; Hari pertama hingga hari ke-3, Ambil 1 gelas air dan minum, lalu ambil segelas lagi dan campurkan ke bak mandi. Hari ke 4 hingga hari ke 12, ambil 3 gelas air setiap hari dan campurkan air itu dengan air bak untuk mandi atau shower, 3 gelas lagi diminum (pagi, siang dan malam).
Insya Allah, tips dahsyat ini saya susun dari bimbingan Syaikh Abdul Rauf Bin Halema - Kairo, beliau telah mendirikan lebih dari 60 Ruqyah Center di 20 Negara di Dunia. 
Semua Umat Islam bisa melakukannya, jika tidak hafal ayat-ayat diatas sebaiknya dibaca langsung dari Al Quran. itu lebih baik.
Selamat Membuktikan.

[2] MENGHUKUM JIN DI ALAM MIMPI.
Seperti tehnik diatas, tehnik ini sudah dibuktikan ratusan orang muslim bahkan non muslim sekalipun, modalnya adalah keyakinan. Ingat, keyakinan itu lahir dari pengetahuan dan pengetahuan itu lahir dari belajar. Mari kita pelajari dan buktikan, caranya sebagai berikut; Sebelumnya, ingat: Jin itu hina, dan jin itu mati. Yang tidak mati itu iblis.
>>> Teknis Ruqyah:
- Sebelum tidur ambil wudhu, dan niatkan untuk bertemu dengan jin yang selama ini mengganggu anda atau keluarga anda atau jika antum praktisi Ruqyah niatkan untuk bertemu jin yang selalu mengganggu pasien.
- Baca Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas juga Ayat Qursi. Setelah itu usapkan ke wajah dan seluruh tubuh. Lalu bacakan surah Al Baqarah 148, dan niatkan sekali lagi (mohon kepada Allah) untuk bertemu dengan jin-jin laknat itu.
- Jika dalam mimpi itu dipertemukan oleh Allah dengan jin yang biasa mengganggu, atau jin yang suka menindih kita, atau jin yang menyakiti kita, atau jin yang biasa menakuti anak kita, istri kita atau kita sendiri maka jangan lari tapi kejar hingga TERTANGKAP APAPUN BENTUKNYA! Ingat tangkap dan cengkram lalu bacakan Ayat Qursy hingga ia mati terbakar. Jika dalam mimpi itu tidak hafal ayat-ayat Ruqyah, maka baca Asma Allah atau takbir. Bacakan berulang-ulang hingga ia mati atau lari.
Ingat, sekali lagi ingat sabda Rasulullah Sholallahu Alaiyhi wa Sallam; "Jin itu takut sama manusia sama seperti manusia takut sama Jin". Jadi jangan lari dan membiarkan diri dikejar-kejar jin, tapi kejarlah agar jin itu lari.
Ingat jangan lari tapi kejar, hingga musuh-musuh Allah itu lari. Ingat, KEJAR, KEJAR, KEJAR, sekali lagi KEJAR. Catat dalam otak bawah sadar anda "KEJAR jangan lari". Terus kejar, jika jin itu lari kesebuah rumah atau persembunyian, jangan takut, lari dan terus kejar dan hancurkan tempat mereka. Bisa jadi itu adalah tukang sihir yang menyihir keluarga kita, jika JIN, tukang sihir dan rumah atau persembunyian itu berhasil kita hancurkan dalam mimpi, maka insya Allah jin dan tukang sihir itu juga mati. Sekali lagi MATI, karena pelindung mereka itu hanyalah dari syaitan, dan syaitan itu dipersenjatai kekuatan dari IBLIS. Dan iblis itu tidak ada apa-apanya dibanding kemahagagahan Allah aza wajalla dan kita, manusia, baik orang awam atau Praktisi Ruqyah memohon kekuatan dan diberi kekuatan oleh Allah. Cash! Lansung! Tanpa Batas! Selama kita yakin. Insya Allah, pasti.
Uji Coba & Testimoni:
 Alhamdulillah seorang penderita kanker darah di Makkah sembuh total setelah perjalanan melawan sihir selama hampir 2 tahun, beliau atas izin Allah berhasil membunuh ratu ular dan kerajaan jin yang selama ini menyerangnya.
[3]. TERAPHY AL FATIHAH.
Selain perintah rahasia dari kehendak Allah ta'ala, kesuksesan ruqyah terletak pada kekuatan niat dan keyakinan, sementara keyakinan itu tumbuh dari pengetahuan. Jadi kita harus mengetahui kekuatan kita dan kelemahan musuh, kekuatan jin&syaitan itu didukung pasokan kekuatan jahat dari Iblis, kekuatan iblis hanya akan aktif setelah mendapat izin dari Allah sedangkan kekuatan Doata atau Energy Ruqyah ini adalah cash atau langsung dari Allah Azza wa Jalla.
Saya, beberapa waktu terakhir ini terus terang merasa keteteran dengan banyaknya sahabat yang ingin merasakan sensasi kesembuhan melalui ruqyah. Namun, seperti kita ketahui "Rehab Hati" itu bukan klinik kesehatan melainkan berupa kotsan pribadi tempat saya merancang masa depan dan melakukan konseling untuk sahabat yang memang butuh penanganan ruqyah secara serius. Namun demikian, tingkat kepuasan pasien "Rehab Hati" memang mulai membuat kantor sederhana saya di bandung dikunjungi banyak sahabat dari Bandung, Sumedang, Cirebon, Banten, Bogor dan luar kota lain hingga saya yang masih sendirian menangani semuanya rada kerepotan mengatur jadwal. Dari itulah, semoga postingan ini menambah kekayaan umat Islam dalam melemahkan berbagai serangan sihir hingga tidak usah "minta ruqyah" lagi sebelum berikhtiar sendiri dengan maksimum.
Baik, insya Allah metode berikut ini akan menjadi solusi kesembuhan untuk berbagai bentuk sihir yang ada dalam tubuh. Semoga melemahkan atau bahkan membunuh jin-jin laknat yang ada didalam tubuh. Baik jin kiriman, atau jin-jin dzalim dari kosnpirasi dan permusuhan iblis kepada manusia.
Mengintip Rahasia Al Fatihah
Tidak diragukan lagi, al Fatihah itu adalah induknya Al Quran (Umul Quran) dan Rasulullah Sholallahu Alaiyhi wa Sallam, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Sa'id, mengesahkan Al Fatihah ini sebagai Ayat Ruqyah yaitu ketika seorang sahabat menjampi seseorang yang terkena sengatan, maka Rasulullah bertanya: "Dari mana engkau tahu bahwa Al Fatihah itu adalah Ruqiyyah?"
Dan Alhamdulillah, demi Allah saya pernah meruqyah kaki saya yang disengat tawon dengan Al Fatihah (dibacakan ketangan, lalu diusapkan) dan sembuh 2 Jam kemudian.
Kenapa demikian?
Ada sebuah Hadits Qudsy yang ditakhrij An Nasai, hadits ini diriwayatkan Imam Al Bukhari, beliau berkata "Bacalah Al Fatihah itu dihatimu karena aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda;
Allah berfirman; "Aku telah membagi shalat menjadi dua bagian antara diri-Ku dengan hamba-Ku. Dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. 'Jika ia mengucapkan 'Alhamdulillahirabbil'alaamiin', maka Allah berfirman 'Hamba-Ku telah memuji-Ku. Dan apabila ia mengucapkan "Arrahmanirrahiim" Allah berfirman; 'Hambaku telah menyanjung-Ku". Dan jika ia mengucapkan "Maliki yaumiddin', maka Allah berfirman: 'Hambaku telah memuliakan-Ku'. Jia ia mengucapkan; 'iyyakana'budu wa iyya kanasta'in", maka Allah berfirman; 'Inilah bagian antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang ia minta". Dan jika ia mengucapkan; 'ihdinassirotolmustaqiim.. sirathaladina an'amta alaiyhim ghoiril magdubi alaiyhim waladdhaliin', maka Allah berfirman; 'Ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta"
Subhanallah...
Dalam hadits sahih lain juga dipaparkan bahwa Allah menjawabi setiap do'a dalam Al Fatihah itu per-ayat dengan cash berupa energi kesembuhan yang meluluhlantakan berbagai pengaruh sihir dan hal hal negatif yang terjadi dalam tubuh! Dan cahaya penyembuh ini bisa langsung diakses setiap muslim.
>>> Teknis Ruqyah:
Bisa dikatakan ini adalah Teknis Ruqyah Mandiri Paling sederhana dengan Al Fatihah dan Segelas Air Putih:
1. Sebaiknya dilakukan setelah shalat fardhu, atau selesai shalat sunnah 2 rakaat dengan niat memohon perlindungan dan kesembuhan kepada Allah. Atau minimal dalam kondisi badan bersih dan memiliki wudhu, ini adalah pengkondisian agar hati rileks dan pasrah kepada Allah.
2. Ambil segelas air putih, duduk menghadap kiblat dan tundukan wajah. Pegang gelas itu dengan tangan kanan, dan mulai bacakan Al Fatihah (dengan tajwidz dan tahsin yang benar, upayakan kita memahai terjemahan ayat-Ayat Al Fatihah per-ayat-nya).
3. Setelah selesai tiupkan dan do'akan dengan yakin. Bacakan selama 7 kali, dan masing-masing tiupkan ke air lalu do'akan. Do'akan dengan do'a yang berbeda di 7 kali tiupan tersebut. Do'anya bebas, tapi gunakan artikulasi yang dahsyat dan khusyuk. Misalnya;
Tiupan Al Fatihah ke 1
Ya Allah ya Rahman ya Rahiim...
Ya Allah ya Hakim, ya Aliim, ya Hakiim, ya Aliiy, ya Adzim, ya Malik, ya Khaliq ya Jabbar ya Muktadir.. wahai Engkau yang mengatur setiap pergerakan benda-benda disemesta raya ini, jadikanlah setiap partikel terkecil dalam air ini balatentara yang akan menyerang dan menghancurkan program sihir dan buhul-buhul dan setiap musuh-musuhMu yang tengah mendzalimi tubuhku ini ya Rabb.
Tiupan Al Fatihah ke 2
Ya Allah..
Jadikanlah sebagian partikel terkecil dari air ini, duri-duri besi tajam yang akan melukai dan melemahkan atau membunuh mahluk-mahluk ingkar yang ada dalam tubuhku ini ya Rabb.
Tiupan Al Fatihah ke 3
Ya Allah...
Jadikanlah sebagian partikel terkecil dari air ini, timah panas mendidih yang akan membakar dan meluluhlantakan setiap rumah dan persembunyian jin-jin didalam tubuh ini ya Rabb.
Tiupan Al Fatihah ke 4
Ya Allah...
Jadikanlah sebagian partikel terkecil dari air ini, sengatan api listrik yang merambat dari lambung hingga ke ujung jari tangan dan jari jari kaki. Dari pusat jantung hingga ke otak dan pori-pori disetiap rambut-rambut yang tumbuh diseluruh tubuhku ini ya Rabb.
Tiupan Al Fatihah ke 5
Ya Allah...
Jadikanlah sebagian partikel terkecil dari air ini, sebagai penyembuh yang akan mengembalikan setiap sel-sel yang telah dirusak oleh balatentara Iblis dalam tubuhku ini ya Rabb.
Tiupan Al Fatihah ke 6
Ya Allah ya Mukmin Ya Muhaimiin..
Wahal engkau yang maha menjaga dan mengamankan hamba-Nya, jadikanlah setiap partikel air ini pelindung yang membentengi hati dan tubuhku dari gangguan jin-jin ini dengan cara yang Engkau kehendaki ya Rabbi.
Tiupan Al Fatihah ke 7
Wahai Air yang mendengar..
Wahai setiap sel tubuh yang mendengar..
Wahai setiap syaraf-syaraf, pembuluh-pembuluh darah, urat-urat, tulang-tulang, cairan tubuh, hormon-hormon dan semua yang tidak kuketahui yang mendengarkan lantunan Al Fatihah tadi. Dengarkanlah, takutlah kalian kepada Allah..
وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
...Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Al Imran 19)
Takutlah kalian kepada Allah saja dan jangan ikuti perintah sihir dari jin-jin itu, takutlah kepada Allah dan perbaiki setiap kerusakan itu hingga sembuh seperti sedia kala. Takutlah kepada Allah dan himpitlah seluruh jin dzalim seandainya mereka ada dalam tubuh ini dan tidak mau keluar setelah mendengar semua peringatan ini. Yaa Rabb...
Hasbunallah wani'mal wakiil ni'mal maula wa ni'man nasiir.
La Haula wa laa quwwata illa bilahil aliyhil Adziim.
Fiufh (tiupkan)......
Aamiin..
4. Baca basmalah dan Minumkan.
Dan lihat rekasinya, saya terinspirasi menciptakan barisan do'a ini saat menghadapi informasi dari jin yang ada di tubuh pasien bahwasannya di tubuh pasien ada 500 Jin yang kesemuanya bertugas melumpuhkan manusia tersebut selama puluhan tahun. Dan Alhamdulillah, sebenarnya telah di uji-cobakan ke lebih 6 pasien terakhir yang berkunjung ke kantor Rehab Hati Bandung.
Uji Coba, Testimoni & Tingkat Kesembuhan dan Kelumpuhan Jin:
Uji Coba 1.
(Melalui telpn, pasien di Serang Banten) untuk pasien pengamal HIJIB (semacam wirid): Alhamdulillah si jin langsung meringis dan menangis, beberapa detik setelah diminumkan. Jin mengakui bahwa kakinya lumpuh.
Uji Coba 2
Langsung di kantor Rehab Hati Bandung ke 2 pasien:
- Pasien 1 (Jakarta), setelah sakit selama lebih dari 15 tahun ia merasakan sensasi segar dan ringan di tubuh, sakit hanya tersisa di sikut dan Insya Allah masih akan berlanjut.
- Pasien ke 2 (Bandung);
Alhamdulillah, setelah dibacakan lebih dari 30 menit ayat ruqyah dan ia tersenyum-senyum sinis atau mungkin pura-pura, akhirnya si jin laknat itu di sembelih dan kabur. Wallahu'alam. Pasien merasa matanya lebih terang.
Ujicoba 4:
(Lewat telpn) Alhamdulillah, pasien yang tiba-tiba sakit diseluruh tubuh dan berpusat di bekas operasi pencangkokan donor ginjal, sembuh setelah 15 menit.
Uji Coba 5:
(Lewat telpn), pasien muntah serbuk gergaji dan serbuk karat besi.
Uji Coba 6:
(Lewat telpn) pasien yang bengkok tulangpunggung belakang dan menimbulkan kelumpuhan di kaki, alhamdulillah muntah dan kaki yang sudah lumpuh selama 6 bulan menjadi ringan.
*Catatan:
- Upayakan, saat prosesi ini ada yang mendampingi. Dan jangan main-main, karena jin yang ada dalam tubuh akan berupaya menghentikan bacaan atau proses ini. Mintalah perlindungan kepada Allah.
- Bacakan Al Hasyr Ayat 21-24 Sebelum Al Fatihah 1, dan Bacakan Al Anfall 17 setelah tiupan Al Fatihah ke 7 untuk menambah kedahsyatan do'a.
Jika terjadi kesembuhan total, atau muntah-muntah saat itu juga atau dikemudian hari maka itu adalah pertolongan Allah. Semoga Allah meridhai ikhtiar kita.
[4] IHP AL FATIHAH
Ini adalah salah satu tehnik yang saya kembangkan sendiri, Alhamdulillah banyak testimonial yang berhasil. Semoga Allah meridhai, caranya sangat mudah dan hanya butuh waktu beberapa menit untuk melakukannya.
>>> Teknis Ruqyah:
1. Yakinkan sepenuh hati, bahwa energi penyembuhan ini datang dari Allah. Salah satu caranya adalah memahami kajian dan bukti serta pengalaman saya diatas dan atau yang semisalnya.
2. Baca Istighfar untuk memohon ampunan atau menetralisir hati kita dari belenggu dosa. Baca Syahadat untuk mengokohkan ketauhidan, baca shalawat kepada Rasulullah sebagai tawasul/perantara sampainya do'a ke langit, baca Ta'awudz untuk menetralisir syaitan dihati kita dan perlindungan, baca "Lahawla walaa quwwata illabillahil aliyhil adziim" untuk meneguhkan dan menyerahkan setiap keputusan ikhtiar kita spenuhnya kepada Allah, baca Hasbunallah wani'mal wakiil ni'mal maula wa ni'man nasiir" untuk mengokohkan keyakinan bahwa Allah itu cukup untuk kita lal...
3. Dekatkan tangan kita dengan bibir, kira kira 5 sentimeter. Lalu baca Al Fatihah dimulai dari Basmallah hingga Akhir dengan menerjemahkannya dalam hati kita. Lalu tiupkan ke telapak tangan dan dekatkan di titik atau tempat yang sakit.
4. Lalu putarkan searah putaran tawaf atau putarkan dengan putaran "unclockwise" atau berlawanan dengan arah putaran jarum jam selama 3 atau 7 kali. Yakinkan hati kita untuk menarik semua pengaruh sihir itu lalu hempaskan ke arah kanan.
5. Tarik nafas dan rasakan, insya Allah saat itu sakit berkurang. Dan lakukan selama 3 kali cara yang sama, dan Insya Allah penyakit itu SIRNA.
Uji Coba & Testimoni:
Alhamdulillah sudah puluhan membuktikan tehnik sederhana ini, bahkan seorang sahabat di taiwan hanya butuh waktu 2 menit untuk sembuh dari migrain akut yang ia derita selama 4 hari sebelumnya. Dan dokter serta obat medis tidak mampu merubah kondisi kesakitan.
[5]. RUQYAH MP3 AUDIO
Ikhtiar yang ke 5 ini kita akan menggunakan media Audio Digital atau MP3. Ini bisa dari suara laptop, CD, VCD, DVD, Tape, HP, iPod, MP3 Player dsb. Kesemuanya insya Allah hanya sebagai media atau pengganti suara peruqyah yang membacakan Al Qur'an, jika kita khusyuk mendengarnya insya Allah hasilnya sama dahsyat. Sebelum melakukan ruqiah sendiri atau ruqiyyah dengan MP3 ini, lakukan persiapan untuk melindungi diri dari gangguan sihir.
>>> Teknis Ruqyah:
1. Bersihkan badan [sebaiknya mandi] dan Wudhu dengan sempurna.
2. Shalat 2 rakaat meminta pertolongan & perlindungan kepada Allah [jika pakai usholi, sama seperti shalat hajat]
3. Baca Istighfar & Solawat, Syahadat.
Lalu baca "A'udzubikalimatillahit tammati minssyarrima kholaq, La Hawla wa laa quwwata illabillahil aliyhil Adziim, Hasbunallah wa nikmal wakiil nikmal maula wa nikman nasiir, Hasbiyallah! Laa ilaaha illallahu alaihi rabbul arsyil adziim" untuk memohon kekuatan kepada Allah.
4. Baca Ayat Qursy (Al Baqarah 255) dan tiupkan ke media yang akan digunakan. Karena banyak terjadi JIN berupaya keras menghalangi ruqiyyah ini terjadi yang kemudian menyebabkan batrai HP yang drop, HP mati berkali-kali, koneksi internet terputus saat upload atau download file tentang ruqyah, bluetooth laptop error saat transfer file, laptop mati total, hal terburuk adalah membuat hilang kesadaran kita, dibuat ngantuk, malas ruqyah, tidur dsb.
5. Meminta perlindungan kepada Allah, dengan kata-kata afirmasi kita agar yakin, misalnya;
"Ya Allah ya Mukmin ya Muhaiimiin, wahai Allah yang maha menjaga dan mengamankan hambanya. Lindungan hamba-Mu dengan perlindungan dan penjagaanmu yang sempurna!, Lindungilah ruangan ini dari serangan sihir dari kalangan Jin dan Tukang sihir"
Atau dengan menyebut asma-Nya dalam meminta kekuatan, semisal:
"Ya Allah ya hakiimu Ya ‘aliimu Ya ‘Aliyyu Ya ‘Azhiimu!” Ya Allah Yang Maha Menguasai, Yang Menggenggam Segala Ilmu, yang maha tinggi, Yang Maha Dahsyat!. Ya Allah turunkan pertolongan-Mu untuk menghancurkan semua kekuatan sihir dan kedzaliman iblis yang membelenggu hati, jiwa dan tubuhku".
6. Download File Mp3 Ruqyah-nya: www.mediafire.com/?gqw09lverya1411
7. Mulai Ruqyah.
Lalu bacakan surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas dan Ayat Kursi masing-masing 3 x dan tiupkan ke telapak tangan setiap selesai, lalu usapkan keseluruh tubuh. Berkonsentrasi, khusyuk, lembutkan hati dan kuasai, dan mulailah..
Selanjutnya Putar MP3 Ruqiyyah yang telah di Download tadi.
Uji Coba & Testimoni:
 Ini adalah salah satu kemudahan Allah dalam menolong hamba-Nya yang gigih ikhtiar dan bertawakal. Sangat banyak testimoni, ada yang sembuh sekali mendengarkan (secara khusyuk) melalui headset. Banyak yang mendengar jeritan keras dirumah, tangisan dirumah, saat diputar ayat ruqyah ini dirumah.
[6] RUQYAH UNTUK PENCEGAHAN
Dalam upaya pencegahan ini yang harus diperhatikan adalah kita tidak mungkin meminta perlindungan kepada Allah sementara kita membangkang kepada Allah (melakukan dosa). Rasulullah saw bersabda; "Ketika kalian keluar rumah bacakan 'Bismillahi tawakaltu Ilallah, la hawla walaa quwwata illa billah" maka Allah akan menurunkan malaikat untuk melindungimu dan syaitan akan menjauhimu". Jadi, syaikh Abdul Rouf berkata jika kita keluar rumah baca doa perlindungan kepada Allah lalu dijalan memandangi wanita/laki-laki malaikat akan meninggalkan kita dan syaitan akan kembali kepada kita. Sama halnya ketika wanita mulai memperlihatkan auratnya, disana syaitan akan bersama mereka.
Jadi tolong diperhatikan dan dicatat; bahwasannya yang paling penting adalah meninggalkan DOSA terlebih dahulu dan melaksanakan kewajiban kita sebelum menuntut hak perlindungan kepada Allah. Saya pernah mendengar testimoni ada sensasi kesembuhan yang terjadi setelah "taubatannasuha" dan melaksanakan seluruh kewajibannya sebagai muslimin-muslimah.
Yang berikutnya adalah meninggalkan (bertaubat dari) semua perbuatan syirik, musyrik, bid'ah, khurafat (jimat-jimat, meminta karomah kepada kuburan dsb) dan jangan lupa menurunkan semua patung, photo & lukisan dalam rumah.
>> Setelah hal hal diatas, perhatikan hal teknis berikut;
- Baca Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas masing masing 3x setelah sehabis Subuh, Setelah Magrib dan sebelum tidur.
 - Baca Ayat Qursi dan kalimah "A'udzubikallimatillahi ttammati minsyarrima kholak" dan Kalimah "Bismillahi laa yadhurru ma asmihi syai un fil ardi wala fissamai wa huassami'ul 'Aliim" masing-masing 3x setelah subuh dan maghrib.
 - Baca "basmalah" dalam 5 kondisi; Masuk rumah, sebelum makan, sebelum membuka pakaian, sebelum masuk toilet dan berhubungan suami istri. (Atau, disarankan lebih afdhol baca do'a yang dituntunkan Rasul Saw)
 - Membaca Asma Allah dalam 3 kondisi; saat Marah, Sedih dan Takut. Karena dalam 3 kondisi tersebut manusia lemah dan ada celah syaitan untuk menguasai manusia. Jadi ketika marah baca "Ta'awudz", ketika sedih baca "Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun" ketika takut baca "Allahumma 'audzubika min sururihim wa naj'aluka fi nukurihim"
Uji Coba & Testimoni:
Saya telah mengujicobakannya ke seorang siswi dengan memperhatikan point-point diatas, dan Alhamdulillah siswi kelas 2 SMA yang sebelumnya mengeluh karena suka diterawang pacarnya sembuh (tidak bisa tembus oleh terawangan mata jin). Pada intinya, jika hal ini diaplikasikan insya Allah akan menjadi pagar ghaib untuk diri kita, tentunya ini adalah bentuk pertolongan dari Allah Azza wa jalla. Wallahu'alam.
Selengkapnya, untuk pengokohan tauhid dari pasien yang awam hingga menjadi praktisi ruqyah ini akan dibahas tuntas secara tuntas, nikmat, lembut dan ilmiah dalam satu paket buku "Rehab Hati Qurani" NAI, dan "Quranic Healing Technology" ust Perdana Akhmad di pertengahan 2013 nanti. Insya Allah.
Salam Tauhid
NURUDDIN AL INDUNISSY
 
sumber : www.nai-foundation.com | www.quranic-healing.blogsot.com

Dajjal, Ya'juj dan Ma'juj dalam Al Qur'an


Kata Dajjal tak tertera dalam Al-Qur’an, tetapi dalam Hadits sahih diterangkan, bahwa sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir dari surat al-Kahfi melindungi orang dari fitnahnya Dajjal, jadi menurut Hadits ini, Al-Quran memberi isyarat siapakah Dajjal itu. Mengenai hal ini diterangkan dalam Kitab Hadits yang amat sahih sebagai berikut:
“Barang siapa hapal sepuluh ayat pertama Surat Al-Kahfi, ia akan selamat dari
(fitnahnya) Dajjal.”
“Barang siapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al-Kahfi, ia akan selamat dari (fitnahnya) Dajjal.”
Boleh jadi, dalam menyebut sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir, itu yang dituju ialah seluruh surat Al-Kahfi yang melukiskan ancaman Nasrani yang beraspek dua, yang satu bersifat keagamaan, dan yang lain bersifat keduniaan. Bacalah sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir surat Al-Kahfi, anda akan melihat seterang-terangnya bahwa yang dibicarakan dalam dua tempat itu adalah ummat Nasrani.
Mula-mula diuraikan aspek keagamaan, yang dalam waktu itu Nabi Muhammad dikatakan sebagai orang yang memberi peringatan umum kepada sekalian manusia (ayat 2), lalu dikatakan sebagai orang yang memberi peringatan khusus kepada ummat Nasrani (ayat 4), yaitu ummat yang berkata bahwa Allah memungut Anak laki-laki. Demikianlah bunyinya:
“Segala puji kepunyaan Allah Yang menurunkan Kitab kepada hamba-Nya …, … agar ia memberi peringatan tentang siksaan yang dahsyat dari Dia… dan ia memperingatkan orang-orang yang berkata bahwa Allah memungut anak laki-laki.” (18:1-4).
Terang sekali bahwa yang dituju oleh ayat tersebut ialah ummat Nasrani, yang ajaran pokok agamanya ialah Tuhan mempunyai Anak laki-laki. Dalam sepuluh ayat terakhir surat Al-Kahfi diuraikan seterang-terangnya, bahwa ummat Nasrani mencapai hasil gemilang di lapangan duniawi. Demikianlah bunyinya :
“Apakah orang-orang kafir mengira bahwa mereka dapat mengambil hamba-Ku sebagai pelindung selain Aku?… Katakan Apakah Kami beritahukan kepada kamu orang-orang yang paling rugi perbuatannya? (Yaitu) orang yang tersesat jalannya dalam kehidupan dunia, dan mereka mengira bahwa mereka adalah orang yang mempunyai keahlian dalam membuat barang-barang.” (18: 102-104).
Ini adalah gambaran tentang bangsa-bangsa Barat yang diramalkan dengan kata-kata yang jelas. Membuat barang adalah keahlian dan kebanggaan ummat Nasrani, dan ciri-khas inilah yang dituju oleh ayat tersebut. Mereka berlomba-lomba membuat barang-barang, dan mereka begitu sibuk datam urusan ini, sehingga penglihatan mereka akan nilai-nilai kehidupan yang tinggi, menjadi kabur sama sekali. Membuat barang-barang, sekali lagi membuat barang-barang, adalah satu-satunya tujuan hidup mereka di dunia. Jadi, sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir surat Al-Kahfi menerangkan dengan jelas bahayanya ajaran Kristen tentang Putra Allah, dan tentang kegiatan bangsa-bangsa Kristen di lapangan kebendaan, dan inilah yang dimaksud dengan fitnahnya Dajjal.
Ya’juj wa-Ma’juj diuraikan dua kali dalam Al-Quran. Yang pertama diuraikan dalam surat al-Kahfi, sehubungan dengan uraian tentang gambaran Dajjal. Menjelang berakhimya surat al-Kahfi, diuraikan tentang perjalanan Raja Dhul-Qarnain* ke berbagai jurusan untuk memperkuat tapal-batas kerajaannya.
Ternyata bahwa menurut sejarah, raja ini ialah raja Persi yang bernama Darius I. Diterangkan dalam surat tersebut, bahwa perjalanan beliau yang pertama, berakhir di laut Hitam. “Sampai tatkala ia mencapai ujung yang paling Barat, ia menjumpai matahari terbenam dalam sumber yang berlumpur hitam.” (18:86). Ternyata bahwa yang dimaksud sumber yang berlumpur hitam ialah Laut Hitam.
Selanjutnya diuraikan dalam surat tersebut, kisah perjalanan beliau ke Timur “Sampai tatkala ia mencapai tempat terbitnya matahari, ia menjumpai matahari terbit di atas kaum yang tak Kami beri perlindungan dari (matahari) itu” (18:90). Selanjutnya diuraikan tentang perjalanan beliau ke Utara. “Sampai tatkala ia mencapai (suatu tempat) diantara dua bukit” (18:93).
Yang dimaksud dua bukit ialah pegunungan Armenia dan Azarbaijan. Dalam perjalanan ke Utara ini, raja Dhul-Qarnain berjumpa dengan suatu kaum yang berlainan bahasanya, artinya, mereka tak mengerti bahasa Persi. Kaum ini mengajukan permohonan kepada raja Dhul-Oarnain sbb: “Wahai Dhul-Qarnain! Sesungguhnya Ya’juj wa-Ma’juj itu membuat kerusakan di bumi. Bolehkah kami membayar upeti kepada engkau, dengan syarat sukalah engkau membangun sebuah rintangan antara kami dan mereka” (18:94).
Selanjutnya Al-Qur’an menerangkan, bahwa raja Dhul-Qarnain benar-benar membangun sebuah tembok** dan sehubungan dengan itu, Al-Qur’an menyebut-nyebut besi dan tembaga sebagai bahan untuk membangun pintu gerbang:
“Berilah aku tumpukan besi, sampai tatkala (besi) itu memenuhi ruangan di antara dua bukit, ia berkata: ‘Bawalah kemari cairan tembaga yang akan kutuangkan di atasnya’ (18:96). Dalam ayat 97 diterangkan, bahwa tatkala tembok itu selesai, mereka (Ya’juj wa-Ma’juj) tak dapat menaiki itu, dan tak dapat pula melobangi itu. Dalam ayat 98, raja Dhul-Qarnain menerangkan, bahwa bagaimanapun kuatnya, tembok ini hanya akan berfaedah sampai jangka waktu tertentu, dan akhirnya tembok ini akan runtuh. Lalu kita akan dihadapkan kepada peristiwa yang lain. “Dan pada hari itu, Kami akan membiarkan sebagian mereka (Ya’juj wa-Ma’juj) bertempur melawan sebagian yang lain” (18:99).
*[Kata Dhul-Qarnain makna aslinya "mempunyai dua tanduk", tetapi dapat berarti pula "orang yang memerintah dua generasi", atau, "orang yang memerintah dua kerajaan. Makna terakhir ini diberikan oleh musafir besar Ibnu Jarir. Dalam kitab perjanjian     lama, Kitab Nabi Daniel, terdapat uraian tentang impian nabi Daniel, dimana ia melihat seekor domba bertanduk dua. Impian itu ditafsirkan dalam al-Kitab dengan kata-kata sebagai berikut: "Adapun domba jantan, yang telah kau lihat dengan tanduk dua pucuk, yaitu raja Media dan Persi, (Daniel 8:20). Diantara raja Media dan Persi, yang paling cocok dengan gambaran Al-Quran, ialah raja Darius I (521-485 sebelum Kristus).
Jewish Encyclopaedia menerangkan sbb : "Darius adalah negarawan yang ulung. Peperangan yang beliau lakukan hanyalah dimaksud untuk membulatkan tapal-batas kerajaannya, yaitu di Armenia, Kaukasus, India, sepanjang gurun Turania dan dataran tinggi Asia Tengah". Pendapat ini dikuatkan oleh Encyclopaedia Britannica sbb: "Tulisan yang diukir dalam batu menerangkan bahwa raja Darius adalah pemeluk agama Zaratustra yang setia. Tetapi beliau juga seorang negarawan yang besar. Pertempuran yang beliau lakukan, hanyalah untuk memperoleh tapal-batas alam yang kuat bagi kerajaannya, demikian pula untuk menaklukkan suku bangsa biadab di daerah perbatasan. Jadi, raja Darius menaklukkan bangsa biadabdi pegunungan Pontic dan Atmenia,dan meluaskan kerajaan Persia sampai Kaukasus"].
**[Rintangan atau tembok yang diuraikan disini ialah tembok yang termasyur di Derbent (atau Darband) yang terletak di pantai Laut Kaspi. Dalam kitab Marasidil - Ittila', kitab ilmu-bumi yang termasyur, terdapat uraian tentang hal itu. Demikian pula dalam kitabnya lbnu at-Faqih. Encyclopaedia Biblica menjelaskan tembok itu sbb :.Derbent atau Darband adalah sebuah kota kerajaan Persi di Kaukasus, termasuk propinsi Daghistan, di pantai Barat laut Kaspi…  Di ujung sebelah Selatan, terletak Tembok Kaukasus yang menjulang ke laut, yang panjangnnya 50 mil, yang disebut Tembok Alexander…Tembok ini seluruhnya mempunyai ketinggian 29 kaki, dan tebal ± 10 kaki; dan dengan pintu gerbangnya yang dibuat dari besi, dan berpuluh-puluh menara-pengintai, merupakan pertahanan tapal-batas kerajaan Persi yang kuat].

sumber :  sini

Siapakah Dajjal itu?

Banyak orang dewasa ini yang sangat lalai memperhatikan soal Dajjal. Padahal Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam memperingatkan ummatnya mengenai yang satu ini sebagai fitnah yang paling dahsyat sepanjang zaman. Tidak ada fitnah yang melebihi fitnah Dajjal. Bahkan bisa dikatakan bahwa segenap fitnah yang pernah ada di dunia terkait dan hadir dalam rangka mengkondisikan dunia menghadapi fitnah Dajjal.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"مَا أَهْبَطَ اللَّهُ إِلَى الأَرْضِ مُنْذُ خَلَقَ آدَمَ إِلَى أَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ فِتْنَةً أَعْظَمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
“Allah tidak menurunkan ke muka bumi -sejak penciptaan Adam as hingga hari Kiamat- fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal.” (HR. Thabrani 1672)

Tidak ada fitnah yang melebihi fitnah Dajjal. Bahkan bisa dikatakan bahwa segenap fitnah yang pernah ada di dunia terkait dan hadir dalam rangka mengkondisikan dunia menghadapi fitnah Dajjal.

ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ
Suatu ketika ihwal Dajjal disebutkan di hadapan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam kemudian beliau bersabda: ”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari fitnah Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari rangkaian fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal), dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali untuk fitnah Dajjal.” (HR. Ahmad 22215)

Menariknya lagi, Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam telah mengisyaratkan bahwa kemunculan Dajjal untuk menebar fitnah dan kekacauan justeru bakal terjadi ketika kebanyakan manusia awam telah lalai dan tidak peduli akan Dajjal. Sedemikian rupa sehingga bila ada yang membicarakan soal Dajjal, maka mereka cenderung mentertawakannya dan menganggapnya sekedar sebagai mitos atau legenda. Demikian pula halnya dengan orang-orang pintar ketika itu. Malah para penceramah, Ustadz, da’i dan Imam di mimbar-mimbar tidak memandang perlu untuk mengangkat tema bahaya fitnah Dajjal.

لَا يَخْرُجُ الدَّجَّالُ حَتَّى يَذْهَلَ النَّاسُ عَنْ ذِكْرِهِ وَحَتَّى تَتْرُكَ الْأَئِمَّةُ ذِكْرَهُ عَلَى الْمَنَابِرِ
“Dajjal tidak akan muncul sehingga sekalian manusia telah lupa untuk mengingatnya dan sehingga para Imam tidak lagi menyebut-nyebutnya di atas mimbar-mimbar.” (HR. Ahmad 16073)

Siapakah sebenarnya Dajjal? Dan apakah ia seorang manusia anak keturunan Nabi Adam ‘alaihis-salam, ataukah ia termasuk makhluk kalangan jin atau raksasa atau apa?

Saudaraku, ada sebuah hadist yang panjang dimana di dalam hadits tersebut terungkaplah bahwa Dajjal merupakan seorang lelaki dari kalangan manusia keturunan Nabi Adam ‘alaihis-salam. Namun ia merupakan makhluk yang diberikan Allah keistimewaan tidak seperti kebanyakan manusia pada umumnya. Dan di antara keistimewaan tersebut ialah bahwa ia telah hadir ke muka bumi kita ini sejak zaman Nabi shollallahu ’alaih wa sallam dan para sahabat. Artinya, umur Dajjal sampai saat ini telah mencapai belasan abad atau sekitar seribu empat ratusan tahun. Subhaanallah…

عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخَّرَ الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ ذَاتَ لَيْلَةٍ ثُمَّ خَرَجَ فَقَالَ نَّهُ حَبَسَنِي حَدِيثٌ كَانَ يُحَدِّثُنِيهِ تَمِيمٌ الدَّارِيُّ نْ رَجُلٍ كَانَ فِي جَزِيرَةٍ مِنْ جَزَائِرِ الْبَحْرِ فَإِذَا أَنَا بِامْرَأَةٍ تَجُرُّ شَعْرَهَا قَالَ مَا أَنْتِ الَتْ أَنَا الْجَسَّاسَةُ اذْهَبْ إِلَى ذَلِكَ الْقَصْرِ فَأَتَيْتُهُ إِذَا رَجُلٌ يَجُرُّ شَعْرَهُ مُسَلْسَلٌ فِي الْأَغْلَالِ نْزُو فِيمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَقُلْتُ مَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا الدَّجَّالُ خَرَجَ نَبِيُّ الْأُمِّيِّينَ بَعْدُ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ أَطَاعُوهُ أَمْ عَصَوْهُ قُلْتُ بَلْ أَطَاعُوهُ قَالَ ذَاكَ خَيْرٌ لَهُمْ
Fatimah binti Qais berkata, "Pada suatu malam pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengakhirkan shalat isya` yang akhir, lalu beliau keluar dan bersabda: "Sesungguhnya yang menghalangiku (untuk segera keluar) adalah kisah yang diceritakan Tamim Ad Dari kepadaku dari seorang laki-laki yang berada di sebuah pulau dari gugusan pulau-pulau. Tamim berkata, "Saat itu tiba-tiba ada seorang wanita yang berambut panjang." Tamim selanjutnya bertanya, "Siapa kamu?" Ia menjawab, "Aku adalah Jasasah. Pergilah kamu ke istana itu." Tamim berkata, "Aku pun mendatanginya, ternyata di sana ada seorang laki-laki berambut panjang yang terikat dengan sebuah rantai. Tingginya menjulang antara langit dan bumi. Aku lalu bertanya, "Siapa kamu?" Ia menjawab, "Aku adalah Dajjal. Apakah telah ada seorang Nabi buta huruf yang diutus?" Aku menjawab, "Ya." Ia kembali bertanya, "Apakah orang-orang mentaatinya atau mengingkarinya?" Aku menjawab, "Orang-orang mentaatinya." Ia berkata, "Itu yang lebih baik bagi mereka." (HR. Abu Dawud 3767)

Tamim Ad Dari adalah nama seorang pelaut Nasrani yang hidup di zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Ia telah mengadakan suatu pelayaran dimana ia sampai ke sebuah pulau kecil dari gugusan pulau-pulau kecil. Lalu setelah ia turun di pulau itu ia berjumpa dengan Dajjal yang dalam keadaan terikat dirantai. Dan karena begitu ketemu, Dajjal langsung menanyakan perihal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, maka itulah sebabnya Tamim segera berangkat ke Madinah begitu meninggalkan pulau tadi. Dan setelah Nabi Muhammad mebenarkan soal fakta yang telah dilihat oleh Tamim, maka Tamim langsung mengucapkan dua kalimat Syahadat alias masuk Islam. Alhamdulillah.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam dan siksa kubur, dan fitnah kehidupan dan kematian, serta keburukan fitnah Masihid Dajjal." (HR. Muslim 924)

sumber : eramuslim

Friday, October 11, 2013

Fiqih Qurban




Sejarah
Berqurban merupakan bagian dari Syariat Islam yang sudah ada semenjak manusia ada. Ketika putra-putra nabi Adam AS diperintahkan berqurban. Maka Allah SWT menerima qurban yang baik dan diiringi ketakwaan dan menolak qurban yang buruk. Allah SWT berfirman:
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ ءَادَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الآخَرِ قَالَ لأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa” (QS Al-Maaidah 27).
Qurban lain yang diceritakan dalam Al-Qur’an adalah qurban keluarga Ibrahim AS, saat beliau diperintahkan Allah SWT untuk mengurbankan anaknya, Ismail AS. Disebutkan dalam surat As-Shaaffaat 102: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Kemudian qurban ditetapkan oleh Rasulullah SAW sebagai bagian dari Syariah Islam, syiar dan ibadah kepada Allah SWT sebagai rasa syukur atas nikmat kehidupan.
Disyariatkannya Qurban
Disyariatkannya qurban sebagai simbol pengorbanan hamba kepada Allah SWT, bentuk ketaatan kepada-Nya dan rasa syukur atas nikmat kehidupan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya. Hubungan rasa syukur atas nikmat kehidupan dengan berqurban yang berarti menyembelih binatang dapat dilihat dari dua sisi.
Pertama, bahwa penyembelihan binatang tersebut merupakan sarana memperluas hubungan baik terhadap kerabat, tetangga, tamu dan saudara sesama muslim. Semua itu merupakan fenomena kegembiraan dan rasa syukur atas nikmat Allah SWT kepada manusia, dan inilah bentuk pengungkapan nikmat yang dianjurkan dalam Islam:
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)” (QS Ad-Dhuhaa 11).
Kedua, sebagai bentuk pembenaran terhadap apa yang datang dari Allah SWT. Allah menciptakan binatang ternak itu adalah nikmat yang diperuntukkan bagi manusia, dan Allah mengizinkan manusia untuk menyembelih binatang ternak tersebut sebagai makanan bagi mereka. Bahkan penyembelihan ini merupakan salah satu bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT.
Berqurban merupakan ibadah yang paling dicintai Allah SWT di hari Nahr, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat At-Tirmidzi dari ‘Aisyah RA. bahwa Nabi SAW bersabda:
“Tidaklah anak Adam beramal di hari Nahr yang paling dicintai Allah melebihi menumpahkan darah (berqurban). Qurban itu akan datang di hari Kiamat dengan tanduk, bulu dan kukunya. Dan sesungguhnya darah akan cepat sampai di suatu tempat sebelum darah tersebut menetes ke bumi. Maka perbaikilah jiwa dengan berqurban”.

Definisi Qurban
Kata qurban yang kita pahami, berasal dari bahasa Arab, artinya pendekatan diri, sedangkan maksudnya adalah menyembelih binatang ternak sebagai sarana pendekatan diri kepada Allah. Arti ini dikenal dalam istilah Islam sebagai udhiyah. Udhiyah secara bahasa mengandung dua pengertian, yaitu kambing yang disembelih waktu Dhuha dan seterusnya, dan kambing yang disembelih di hari ‘Idul Adha. Adapun makna secara istilah, yaitu binatang ternak yang disembelih di hari-hari Nahr dengan niat mendekatkan diri (taqarruban) kepada Allah dengan syarat-syarat tertentu (Syarh Minhaj).

Hukum Qurban
Hukum qurban menurut jumhur ulama adalah sunnah muaqqadah sedang menurut mazhab Abu Hanifah adalah wajib. Allah SWT berfirman:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ2
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah” (QS Al-Kautsaar: 2).
Rasulullah SAW bersabda:
من كان له سعة ولم يضح فلا يقربن مصلانا
“Siapa yang memiliki kelapangan dan tidak berqurban, maka jangan dekati tempat shalat kami” (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim).
Dalam hadits lain: “Jika kalian melihat awal bulan Zulhijah, dan seseorang di antara kalian hendak berqurban, maka tahanlah rambut dan kukunya (jangan digunting)” (HR Muslim).
Bagi seorang muslim atau keluarga muslim yang mampu dan memiliki kemudahan, dia sangat dianjurkan untuk berqurban. Jika tidak melakukannya, menurut pendapat Abu Hanifah, ia berdosa. Dan menurut pendapat jumhur ulama dia tidak mendapatkan keutamaan pahala sunnah.

Binatang yang Boleh Diqurbankan
Adapun binatang yang boleh digunakan untuk berqurban adalah binatang ternak (Al-An’aam), unta, sapi dan kambing, jantan atau betina. Sedangkan binatang selain itu seperti burung, ayam dll tidak boleh dijadikan binatang qurban. Allah SWT berfirman:
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka” (QS Al-Hajj 34).
Kambing untuk satu orang, boleh juga untuk satu keluarga. Karena Rasulullah SAW menyembelih dua kambing, satu untuk beliau dan keluarganya dan satu lagi untuk beliau dan umatnya. Sedangkan unta dan sapi dapat digunakan untuk tujuh orang, baik dalam satu keluarga atau tidak, sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:
عن جابرٍ بن عبد الله قال: نحرنا مع رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وسَلَّم بالحُديبيةِ البدنةَ عن سبعةٍ والبقرةَ عن سبعةٍ
Dari Jabir bin Abdullah, berkata “Kami berqurban bersama Rasulullah SAW di tahun Hudaibiyah, unta untuk tujuh orang dan sapi untuk tujuh orang” (HR Muslim).
Binatang yang akan diqurbankan hendaknya yang paling baik, cukup umur dan tidak boleh cacat. Rasulullah SAW bersabda:
“Empat macam binatang yang tidak sah dijadikan qurban: 1. Cacat matanya, 2. sakit, 3. pincang dan 4. kurus yang tidak berlemak lagi “ (HR Bukhari dan Muslim).
Hadits lain:
“Janganlah kamu menyembelih binatang ternak untuk qurban kecuali musinnah (telah ganti gigi, kupak). Jika sukar didapati, maka boleh jadz’ah (berumur 1 tahun lebih) dari domba.” (HR Muslim).
Musinnah adalah jika pada unta sudah berumur 5 tahun, sapi umur dua tahun dan kambing umur 1 tahun, domba dari 6 bulan sampai 1 tahun. Dibolehkan berqurban dengan hewan kurban yang mandul, bahkan Rasulullah SAW berqurban dengan dua domba yang mandul. Dan biasanya dagingnya lebih enak dan lebih gemuk.

Pembagian Daging Qurban
Orang yang berqurban boleh makan sebagian daging qurban, sebagaimana firman Allah SWT:
“Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi`ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur” (QS Al-Hajj 36).
Hadits Rasulullah SAW:
“Jika di antara kalian berqurban, maka makanlah sebagian qurbannya” (HR Ahmad).
Bahkan dalam hal pembagian disunnahkan dibagi tiga. Sepertiga untuk dimakan dirinya dan keluarganya, sepertiga untuk tetangga dan teman, sepertiga yang lainnya untuk fakir miskin dan orang yang minta-minta. Disebutkan dalam hadits dari Ibnu Abbas menerangkan qurban Rasulullah SAW bersabda:
“Sepertiga untuk memberi makan keluarganya, sepertiga untuk para tetangga yang fakir miskin dan sepertiga untuk disedekahkan kepada yang meminta-minta” (HR Abu Musa Al-Asfahani).
Tetapi orang yang berkurban karena nadzar, maka menurut mazhab Hanafi dan Syafi’i, orang tersebut tidak boleh makan daging qurban sedikitpun dan tidak boleh memanfaatkannya.

Waktu Penyembelihan Qurban
Waktu penyembelihan hewan qurban yang paling utama adalah hari Nahr, yaitu Raya ‘Idul Adha pada tanggal 10 Zulhijah setelah melaksanakan shalat ‘Idul Adha bagi yang melaksanakannya. Adapun bagi yang tidak melaksanakan shalat ‘Idul Adha seperti jamaah haji dapat dilakukan setelah terbit matahari di hari Nahr. Adapun hari penyembelihan menurut Jumhur ulama, yaitu madzhab Hanafi, Maliki dan Hambali berpendapat bahwa hari penyembelihan adalah tiga hari, yaitu hari raya Nahr dan dua hari Tasyrik, yang diakhiri dengan tenggelamnya matahari. Pendapat ini mengambil alasan bahwa Umar RA, Ali RA, Abu Hurairah RA, Anas RA, Ibnu Abbas dan Ibnu Umar RA mengabarkan bahwa hari-hari penyembelihan adalah tiga hari. Dan penetapan waktu yang mereka lakukan tidak mungkin hasil ijtihad mereka sendiri tetapi mereka mendengar dari Rasulullah SAW (Mughni Ibnu Qudamah 11/114).
Sedangkan mazhab Syafi’i dan sebagian mazhab Hambali juga diikuti oleh Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa hari penyembelihan adalah 4 hari, Hari Raya ‘Idul Adha dan 3 Hari Tasyrik. Berakhirnya hari Tasyrik dengan ditandai tenggelamnya matahari. Pendapat ini mengikuti alasan hadits, sebagaimana disebutkan Rasulullah SAW:
“Semua hari Tasyrik adalah hari penyembelihan” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban). Berkata Al-Haitsami:” Hadits ini para perawinya kuat”. Dengan adanya hadits shahih ini, maka pendapat yang kuat adalah pendapat mazhab Syafi’i.

Tata Cara Penyembelihan Qurban
Berqurban sebagaimana definisi di atas yaitu menyembelih hewan qurban, sehingga menurut jumhur ulama tidak boleh atau tidak sah berqurban hanya dengan memberikan uangnya saja kepada fakir miskin seharga hewan qurban tersebut, tanpa ada penyembelihan hewan qurban. Karena maksud berqurban adalah adanya penyembelihan hewan qurban kemudian dagingnya dibagikan kepada fakir miskin. Dan menurut jumhur ulama yaitu mazhab Imam Malik, Ahmad dan lainnya, bahwa berqurban dengan menyembelih kambing jauh lebih utama dari sedekah dengan nilainya. Dan jika berqurban dibolehkan dengan membayar harganya akan berdampak pada hilangnya ibadah qurban yang disyariatkan Islam tersebut. Adapun jika seseorang berqurban, sedangkan hewan qurban dan penyembelihannya dilakukan ditempat lain, maka itu adalah masalah teknis yang dibolehkan. Dan bagi yang berqurban, jika tidak bisa menyembelih sendiri diutamakan untuk menyaksikan penyembelihan tersebut, sebagaimana hadits riwayat Ibnu Abbas RA:
“Hadirlah ketika kalian menyembelih qurban, karena Allah akan mengampuni kalian dari mulai awal darah keluar”.
Ketika seorang muslim hendak menyembelih hewan qurban, maka bacalah: “Bismillahi Wallahu Akbar, ya Allah ini qurban si Fulan (sebut namanya), sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW:
“Bismillahi Wallahu Akbar, ya Allah ini qurban dariku dan orang yang belum berqurban dari umatku” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Bacaan boleh ditambah sebagaimana Rasulullah SAW memerintahkan pada Fatimah AS:
“Wahai Fatimah, bangkit dan saksikanlah penyembelihan qurbanmu, karena sesungguhnya Allah mengampunimu setiap dosa yang dilakukan dari awal tetesan darah qurban, dan katakanlah:” Sesungguhnya shalatku, ibadah (qurban) ku, hidupku dan matiku lillahi rabbil ‘alamiin, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan oleh karena itu aku diperintahkan, dan aku termasuk orang yang paling awal berserah diri” (HR Al-Hakim dan Al-Baihaqi)

Berqurban dengan Cara Patungan
Qurban dengan cara patungan, disebutkan dalam hadits dari Abu Ayyub Al-Anshari:
“Seseorang di masa Rasulullah SAW berqurban dengan satu kambing untuk dirinya dan keluarganya. Mereka semua makan, sehingga manusia membanggakannya dan melakukan apa yang ia lakukan” (HR Ibnu Majah dan At-Tirmidzi).
Berkata Ibnul Qoyyim dalam Zaadul Ma’ad:
“Di antara sunnah Rasulullah SAW bahwa qurban kambing boleh untuk seorang dan keluarganya walaupun jumlah mereka banyak sebagaimana hadits Atha bin Yasar dari Abu Ayyub Al-Anshari. Disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW.
عن أبي الأسود السلمي، عن أبيه، عن جده قال: كنت سابع سبعة مع رسول الله -صلَّى الله عليه وسلَّم- في سفره، فأدركنا الأضحى. فأمرنا رسول الله -صلَّى الله عليه وسلم-، فجمع كل رجل منا درهما، فاشترينا أضحية بسبعة دراهم. وقلنا: يا رسول الله، لقد غلينا بها. فقال: (إن أفضل الضحايا أغلاها، وأسمنها) قال: ثم أمرنا رسول الله -صلَّى الله عليه وسلم-، فأخذ رجل برِجل، ورجل برِجل، ورجل بيد، ورجل بيد، ورجل بقرن، ورجل بقرن، وذبح السابع، وكبروا عليها جميعا.
Dari Abul Aswad As-Sulami dari ayahnya, dari kakeknya, berkata: Saat itu kami bertujuh bersama Rasulullah saw, dalam suatu safar, dan kami mendapati hari Raya ‘Idul Adha. Maka Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk mengumpulkan uang setiap orang satu dirham. Kemudian kami membeli kambing seharga 7 dirham. Kami berkata:” Wahai Rasulullah SAW harganya mahal bagi kami”. Rasulullah SAW bersabda:” Sesungguhnya yang paling utama dari qurban adalah yang paling mahal dan paling gemuk”. Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan pada kami. Masing-masing orang memegang 4 kaki dan dua tanduk sedang yang ketujuh menyembelihnya, kemudian kami semuanya bertakbir” (HR Ahmad dan Al-Hakim).
Dan berkata Ibnul Qoyyim dalam kitabnya ‘Ilamul Muaqi’in setelah mengemukakan hadits tersebut: “Mereka diposisikan sebagai satu keluarga dalam bolehnya menyembelih satu kambing bagi mereka. Karena mereka adalah sahabat akrab. Oleh karena itu sebagai sebuah pembelajaran dapat saja beberapa orang membeli seekor kambing kemudian disembelih. Sebagaimana anak-anak sekolah dengan dikoordinir oleh sekolahnya membeli hewan qurban kambing atau sapi kemudian diqurbankan. Dalam hadits lain diriwayatkan oleh Ahmad dari Ibnu Abbas, datang pada Rasulullah SAW seorang lelaki dan berkata:
“Saya berkewajiban qurban unta, sedang saya dalam keadaan sulit dan tidak mampu membelinya”. Maka Rasulullah SAW memerintahkan untuk membeli tujuh ekor kambing kemudian disembelih”.
Hukum Menjual Bagian Qurban
Orang yang berqurban tidak boleh menjual sedikitpun hal-hal yang terkait dengan hewan qurban seperti, kulit, daging, susu dll dengan uang yang menyebabkan hilangnya manfaat barang tersebut. Jumhur ulama menyatakan hukumnya makruh mendekati haram, sesuai dengan hadits:
“Siapa yang menjual kulit hewan qurban, maka dia tidak berqurban” (HR Hakim dan Baihaqi).
Kecuali dihadiahkan kepada fakir-miskin, atau dimanfaatkan maka dibolehkan. Menurut mazhab Hanafi kulit hewan qurban boleh dijual dan uangnya disedekahkan. Kemudian uang tersebut dibelikan pada sesuatu yang bermanfaat bagi kebutuhan rumah tangga.

Hukum Memberi Upah Tukang Jagal Qurban
Sesuatu yang dianggap makruh mendekati haram juga memberi upah tukang jagal dari hewan qurban. Sesuai dengan hadits dari Ali RA:
“Rasulullah SAW memerintahkanku untuk menjadi panitia qurban (unta) dan membagikan kulit dan dagingnya. Dan memerintahkan kepadaku untuk tidak memberi tukang jagal sedikitpun”. Ali berkata:” Kami memberi dari uang kami” (HR Bukhari).

Hukum Berqurban Atas Nama Orang yang Meninggal
Berqurban atas nama orang yang meninggal jika orang yang meninggal tersebut berwasiat atau wakaf, maka para ulama sepakat membolehkan. Jika dalam bentuk nadzar, maka ahli waris berkewajiban melaksanakannya. Tetapi jika tanpa wasiat dan keluarganya ingin melakukan dengan hartanya sendiri, maka menurut jumhur ulama seperti mazhab Hanafi, Maliki dan Hambali membolehkannya. Sesuai dengan apa yang dilakukan Rasulullah SAW, beliau menyembelih dua kambing yang pertama untuk dirinya dan yang kedua untuk orang yang belum berqurban dari umatnya. Orang yang belum berqurban berarti yang masih hidup dan yang sudah mati. Sedangkan mazhab Syafi’i tidak membolehkannya. Anehnya, mayoritas umat Islam di Indonesia mengikuti pendapat jumhur ulama, padahal mereka mengaku pengikut mazhab Syafi’i.

Kategori Penyembelihan
Amal yang terkait dengan penyembelihan dapat dikategorikan menjadi empat bagian. Pertama, hadyu; kedua, udhiyah sebagaimana diterangkan di atas; ketiga, aqiqah; keempat, penyembelihan biasa. Hadyu adalah binatang ternak yang disembelih di Tanah Haram di hari-hari Nahr karena melaksanakan haji Tamattu dan Qiran, atau meninggalkan di antara kewajiban atau melakukan hal-hal yang diharamkan, baik dalam haji atau umrah, atau hanya sekedar pendekatan diri kepada Allah SWT sebagai ibadah sunnah. Aqiqah adalah kambing yang disembelih terkait dengan kelahiran anak pada hari ketujuh sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah. Jika yang lahir lelaki disunnahkan 2 ekor dan jika perempuan satu ekor.
Sedangkan selain bentuk ibadah di atas, masuk ke dalam penyembelihan biasa untuk dimakan, disedekahkan atau untuk dijual, seperti seorang yang melakukan akad nikah. Kemudian dirayakan dengan walimah menyembelih kambing. Seorang yang sukses dalam pendidikan atau karirnya kemudian menyembelih binatang sebagai rasa syukur kepada Allah SWT dll. Jika terjadi penyembelihan binatang ternak dikaitkan dengan waktu tertentu, upacara tertentu dan keyakinan tertentu maka dapat digolongkan pada hal yang bid’ah, sebagaimana yang terjadi di beberapa daerah. Apalagi jika penyembelihan itu tujuannya untuk syetan atau Tuhan selain Allah maka ini adalah jelas-jelas sebuah bentuk kemusyrikan.

Penutup
Sesuatu yang perlu diperhatikan bagi umat Islam adalah bahwa berqurban (udhiyah), qurban (taqarrub) dan berkorban (tadhiyah), ketiganya memiliki titik persamaan dan perbedaan. Qurban (taqarrub), yaitu upaya seorang muslim melakukan pendekatan diri kepada Allah dengan amal ibadah baik yang diwajibkan maupun yang disunnahkan. Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya Allah berfirman (dalam hadits Qudsi): “Siapa yang memerangi kekasih-Ku, niscaya aku telah umumkan perang padanya. Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri pada-Ku (taqarrub) dengan sesuatu yang paling Aku cintai, dengan sesuatu yang aku wajibkan. Dan jika hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan yang sunnah, maka Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya dimana ia mendengar, menjadi penglihatannya dimana ia melihat, tangannya dimana ia memukul dan kakinya, dimana ia berjalan. Jika ia meminta, niscaya Aku beri dan jika ia minta perlindungan, maka Aku lindungi” (HR Bukhari).

Berqurban (udhiyah) adalah salah satu bentuk pendekatan diri kepada Allah dengan mengorbankan sebagian kecil hartanya, untuk dibelikan binatang ternak. Menyembelih binatang tersebut dengan persyaratan yang sudah ditentukan. Sedangkan berkorban (tadhiyah) mempunyai arti yang lebih luas yaitu berkorban dengan harta, jiwa, pikiran dan apa saja untuk tegaknya Islam. Dalam suasana dimana umat Islam di Indonesia sedang terkena musibah banjir, dan mereka banyak yang menjadi korban. Maka musibah ini harus menjadi pelajaran berarti bagi umat Islam. Apakah musibah ini disebabkan karena mereka menjauhi Allah SWT dan menjauhi ajaran-Nya? Yang pasti, musibah ini harus lebih mendekatkan umat Islam kepada Allah (taqqarub ilallah). Melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dan yang tidak tertimpa musibah banjir ini dituntut untuk memberikan kepeduliannya dengan cara berkorban dan memberikan bantuan kepada mereka yang terkena musibah. Dan di antara bentuk pendekatan diri kepada Allah dan bentuk pengorbanan kita dengan melakukan qurban penyembelihan sapi dan kambing pada hari Raya ‘Idul Adha dan Hari Tasyrik. Semoga Allah menerima qurban kita dan meringankan musibah ini, dan yang lebih penting lagi menyelamatkan kita dari api neraka.

Sumber:
dakwatuna

Mubadzirkah?



Sebagai seorang muslim, Allah memberikan syariat kepada kita, khususnya terkait makanan halal dan haram. Nah, sudah selayaknya kita sebagai muslim yang baik berupaya untuk menjaganya. Kalau kita sendiri, in syaa Allah (saya khusnudzon) kita bisa menjaganya, namun bagaimana kalau kita diberi oleh orang lain suatu benda (makanan/minuman) yang haram atau syubhat, apa yang seharusnya kita lakukan?

Bagaimana sikap kita?
Pertama kali, kita musti tetap menjaga prinsip kita. Kita tetap harus melindungi diri kita dari benda yang haram. Kalau kita (terlanjur) diberi, upayakan untuk menolak secara halus.

Bolehkah kita manfaatkan atau memakai barang pemberian tersebut? 
Tidak boleh, jangan sampai kita tergoda untuk memakainya dalam rangka "memanfaatkannya".

Bolehkah kita berikan pada orang lain?
Saling memberi hadiah adalah satu hal yang dianjurkan dalam Islam."Tahaddu tahabbu" (saling memberi hadiah itu bisa mengikatkan hati). Tentunya, "hadiah" yang dianjurkan ini adalah hadiah yang terbaik, yang tidak melanggar syariat. Berikanlah sesuatu yang terbaik dari yang kita miliki untuk orang lain, jadi dalam hal ini tidak termasuk barang yang dilarang atau diharamkan oleh Allah.

Lantas, kita apakan sebaiknya barang tersebut?
Sebaiknya barang tersebut dibuang saja.

Jika barang itu dibuang, apakah tidak termasuk perbuatan yang mubadzir?
Yup, logis jika pikiran seperti itu menghantui kita. Akan tetapi, prinsip utama yang harus kita pegang adalah jangan sampai kita melanggar larangan Allah.
Membuang barang yang haram pun (in syaa Allah) tidak termasuk perbuatan yang mubadzir karena kita melakukannya untuk Allah dan melawan tipu daya syaitan. Sebagaimana dalam Al Qur'an surah Al-Isra' 27, Allah berfirman : "Sesungguhnya orang-orang yang pemboros/berlaku sia-sia itu adalah saudara-saudara syaitan". 

Dari 'Abd-ur-Rahman bin Wa'lah As-Sabaiy (beliau adalah)  penduduk Mesir, bahwasanya beliau telah bertanya 'AbdulLah bin 'Abbas (r.a) tentang apa-apa yang diperah daripada anggur. Maka Ibnu 'Abbas (r.a) telah berkata : "Sesungguhnya seorang lelaki telah menghadiahkan seuncang penuh arak kepada RasululLah S.A.W. Lalu RasululLah S.A.W bersabda kepadanya (mafhumnya) :" Adakah engkau tahu bahawa sesungguhnya ALLAH telah mengharamkannya? Jawabnya (lelaki), tidak. Maka dia (lelaki) berbisik-bisik kepada seseorang. RasululLah S.A.W bersabda kepadanya mengenai perkara yang dibisikkannya itu. Dia (lelaki) menjawab: " Saya telah menyuruhnya supaya dia menjualkannya (seuncang penuh arak)." Baginda bersabda (mafhumnya): "Sesungguhnya yang ALLAH telah haramkan meminumnya, haram (juga) menjualnya." Beliau ('Abd-ur-Rahman bin Wa'lah As-Sabaiy) berkata : " Maka lelaki itu pun membuka uncang tersebut sehingga habislah apa-apa (isi kandungan) di dalamnya." (Sahih Muslim, Kitab-ul-Musaqah, nombor 1579; Al-Muwatta' Imam Malik, Kitab-ul-Ashribah, nombor 1598; Musnad Ahmad, nomor 2971; Sunan An-Nasai', Kitab-ul-Buyu', nomor 4664).

wallohu a'lam bish showab

Semoga bisa mencerahkan...