Monday, March 10, 2014

Kisah "In syaa Allah"

Pertama, Kisah Nabi Sulaiman yg digambarkan dalam Hadist yang diriwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Nabi Sulaiman memiliki enam puluh orang istri. Suatu hari ia berkata: Malam ini aku akan menggauli semua istriku satu-persatu, sehingga masing-masing mereka akan mengandung dan melahirkan seorang anak lelaki yang perkasa dalam menunggang kuda untuk berjuang di jalan Allah. Ternyata tidak seorang istri pun yang mengandung kecuali hanya satu yang melahirkan bayi setengah manusia. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Seandainya Sulaiman mengucapkan "insya Allah", pasti masing-masing mereka akan melahirkan seorang anak lelaki yang perkasa dalam menunggang kuda untuk berjuang di jalan Allah. (Shahih Muslim No.3123)

Kedua, didalam QS Al-Kahf (18) : 23-24, yang artinya :
Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: "aku pasti pasti melakukan itu besok pagi,
kecuali (dengan mengatakan): "Insya-Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat kebenarannya daripada ini".

Menurut riwayat, ada bebeapa orang Quraisy bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, tentang roh, kisah Ashabul Kahf (Penghuni gua) dan kisah dzulqarnain, lalu beliau menjawab, datanglah besok pagi kepadaku agar aku ceritakan kepadamu. Dan beliau tidak mengucapkan Insya ALLAH (atinya jika ALLAH menghendaki). Tapi rupanya sampai besok harinya wahyu terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut dan Nabi tidak dapat menjawabnya. Maka turunlah ayat 23-24 diatas, sebagai pelajaran kepada nabi : ALLAH mengingatkan pula bilamana nabi lupa menyebut Insya ALLAH haruslah segera menyebutnya kemudian.

Ketiga, Pemilik Kebun dalam QS. Al-Qalam (68) :17-33
Sesungguhnya Kami telah menguji mereka (musyrikin Mekah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah pasti akan memetik (hasil) nya di pagi hari,
Tetapi mereka tidak menyisihkan (dengan mengucapkan: "Insya Allah")
lalu kebun itu ditimpa bencana (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur,
maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita* (Maka terbakarlah kebun itu dan tinggallah arang-arangnya sepeti malam).
lalu pada pagi hari mereka saling memanggil: "Pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasilnya".
Maka merekapun berangkat sambil berbisik-bisik: "Pada hari ini janganlah ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebunmu".
Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka mampu (menolongnya).
Maka, Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata: "Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat, bahkan kita tidak memperoleh apapun"
Berkatalah seorang yang paling bijak di antara mereka: "Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, mengapa kamu tidak bertasbih (kepada Tuhanmu)?"* (mensyukuri nikmatnya dan tidak meniatkan sesuatu yang bertentangan dengan Perintah Allah. Seperti : meniatkan tidak akan memberi fakir miskin.
Mereka mengucapkan: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang Zalim".
Lalu meraka saling berhadapan dan saling berhadapan.
Mereka berkata: " celakalah kita! sesungguhnya kita ini orang-orang yang melampaui batas".
Mudah-mudahan Tuhan memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada yang ini; sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita.
Seperti itulah azab (di dunia). Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui.

:: Dinukil dari AL-QUR'AN dan HADIST.
semoga, kita termasuk orang-orang yang tak lupa mengatakan In syaa Allah ketika berjanji ataupun bersumpah. "In syaa Allah."
sumber : dari sini

No comments:

Post a Comment